Just sharing about biology and physic. When I can Sharing, I will sharing.

Latest Stories



Viskositas dan Hukum Stokes- Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa.s). Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa fluida ideal tidak memiliki viskositas. Dalam kenyataannya, fluida yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah fluida sejati. Oleh karena itu, bahasan mengenai viskositas hanya akan Anda temukan pada fluida sejati, yaitu fluida yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Dapat dimampatkan (kompresibel);
b. Mengalami gesekan saat mengalir (memiliki viskositas);
c. Alirannya turbulen.
Zat cair dan gas memiliki viskositas, hanya saja zat cair lebih kental (viscous) daripada gas. Dalam penggunaan sehari-hari, viskositas dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir dalam mesin kendaraan. Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAE’S (Society of AutomotiveEngineer’s). Contoh pada sebuah pelumas tertulis
API SERVICE SJ
SAE 20W – 50

Klasifikasi service minyak pelumas ini dikembangkan oleh API (AmericanPetroleum Institute) yang menunjukkan karakteristik service minyak pelumas dari skala terendah (SA) sampai skala tertinggi (SJ) untuk mesin-mesin berbahan bakar bensin.
Koefisien viskositas fluida η , didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan luncur (F/A) dengan kecepatan perubahan regangan luncur ( v /l). Secara matematis, persamaannya ditulis sebagai berikut.
η = (tegangan luncur / cepat perubahan tegangan luncur)
η = (F/A) / (v/l)
F = ηA(v/l)
Nilai viskositas setiap fluida berbeda menurut jenis material tempat fluida tersebut mengalir. Nilai viskositas beberapa fluida tertentu dapat Anda pelajari pada Tabel 7.2Tabel 7.2 Harga ViskositasBerdasarkan Eksperimen

Keterangan: Poiseuille dan Poise adalah satuan viskositas dinamis, juga disebut viskositas absolut. 1 Poiseulle (PI) = 10 Poise (P) = 1.000 cP. Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya gesek yang besarnya dinyatakan dengan persamaan:
Ff = ηv(A/l) = kηv
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stoker menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6πR.
Ff = 6πrηRv
Persamaan diatas dikenal sebagai Hukum Stokes. Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif benda terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk geometris benda. Jika sebuah benda berbentuk bola (kelereng) jatuh bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah karena pengaruh gravitasi Bumi hingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan
ΣF = 0
Ff + FA = mg
Ff = mg – FA
6πrηRvT = ρb.Vb.g – ρf.Vf.g
vT = [g.Vbb – ρf) ] / [6πrη]
Pada benda berbentuk bola, volumenya vb = 4/3 πrsehingga diperoleh persamaan
vT =(2r2g) (ρb – ρf) / (9η)
dengan: vt = kecepatan terminal (m/s),
Ff = gaya gesek (N),
FA = gaya ke atas (N),
ρb massa jenis bola (kg/m2), dan
ρf massa jenis fluida (kg/m3).

Categories:

One Response so far.

  1. Unknown says:

    Data tabelnya dapet ?

Leave a Reply

    Blogroll