PEMANIS BUATAN
Pemanis buatan
adalah bahan tambahan makanan untuk menggantikan rasa manis gula yang biasanya
mengandung sedikit energi. Pemanis biasanya berupa senyawa kimia sintetis dan
sebahagian lagi berupa senyawa alami. Beberapa pemanis buatan antara lain adalah:
aspartam, sakarin, sukralase, neotame, kalium asesulfam dan siklamat. Stevia,
sorbitol dan xylitol merupakan pemanis dari alam.
Siklamat telah dilarang digunakan di Amerika Serikat
sejak tahun 1970, setelah hasil penelitin pada tikus menunjukkan bahwa
perbandingan 10:1 siklamat dengan sakarin menyebabkan kanker kandung kemih.
Siklamat masih diizinkan sebagai pemanis di beberapa negara termasuk Indonesia.
Sakarin merupakan pemanis buatan yang pertama
ditemukan dan pertama kali disintesa oleh Remsen dan Falberg tahun 1879.
Sakarin mempunyai rasa manis 300-500 kali rasa manis gula. After taste rasa
pahit pada penggunaan sakarin diminimalisasi dengan mencampurnya bersama
pemanis lain. Sakarin dilarang digunakan di Kanada sejak tahun 1977 karena
menyebabkan kanker kandung kemih pada tikus. Pada dosis tinggi sakarin akan
mengkristal dalam air seni tikus yang dapat merusakkan sel kandung kemih dan
kemudian menimbulkan tumor. Di beberapa negara sakarin masih diperbolehkan
digunakan sebagai pemanis, tetapi dengan pembatasan dan peringatan.
Aspartam ditemukan oleh James M. Schlatter tahun
1965. Aspartam merupakan turunan dan gabungan dua asam amino asam aspartat dan
phenyl alanin. Aspartam mempunyai rasa manis 200 kali rasa manis gula dan
dianggap lebih aman dari pemanis buatan lainnya.
Sukralase adalah gula terklorinasi dan mempunyai
rasa manis 600x rasa manis gula. Ia dibuat dari gula dengan memasukkan 3 atom
khlor menggantikan 3 gusus hidroksil. Sukralase diizinkan penggunaannya di
Amerika Serikat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat tahun 1998.
Beberapa turunan gula terklorinasi bersifat toksik atau karsinogenik (pencetus
timbulnya kanker).
Timbal asetat merupakan pemanis buatan yang
dibuat dari timbal. Jaman dahulu kala banyak digunakan, namun karena dapat
menimbulkan toksik tidak digunakan lagi.
Pemanis Makanan dan Pemanis Minuman (Sweetener), Terdiri dari :
- Acesulfame K
- Aspartame
- Dextrose
- D-xylose
- Fructose Crystallin
- L-(+)-Arabinose Crystal
- Maltitol
- Neotam
- Sodium Erythritol
- Sodium Saccharin
- Sorbitol Powder
- Stevia
- Sucralose
- Acesulfame K
- Aspartame
- Dextrose
- D-xylose
- Fructose Crystallin
- L-(+)-Arabinose Crystal
- Maltitol
- Neotam
- Sodium Erythritol
- Sodium Saccharin
- Sorbitol Powder
- Stevia
- Sucralose
- Xylitol
Gula sering disalahkan atas penyebab obesitas dan
tekanan darah tinggi. Maka dari itu, sebaiknya Anda menggunakan pemanis alami
untuk makanan. Berikut ini Health Me Up (20/09) membagikan pemanis
alami yang bisa Anda gunakan untuk makanan.
- Nektar
agave. Nektar tanaman ini tersedia dalam bentuk cairan dan rasanya lebih
manis daripada gula.
- Tetes.
Tetes merupakan sisa penghabluran gula. Cita rasa tetes sangat kuat dan
bisa dijadikan pemanis untuk sereal saat sarapan.
- Brown
rice syrup. Brown rice syrup adalah pemanis alami yang difermentasi
oleh enzim dari karbohidrat menjadi maltosa. Jika dibandingkan dengan
gula, brown rice syrup memang tidak terlalu manis.
- Fruktosa.
Pemanis yang satu ini terbuat dari buah-buahan. Kebanyakan ditemukan dalam
bentuk butiran.
- Gula
merah. Bisa juga disebut dengan gula Jawa. Terbuat dari nira atau cairan
yang dikeluarkan dari bunga pohon siwalan, aren, atau kelapa.
- Madu.
Selain manis, madu juga mengandung banyak nutrisi. Jadi jangan ragu
menggunakan pemanis alami yang satu ini pada makanan.
- Maltosa.
Maltosa juga bisa disebut sebagai gula gandum. Seperti namanya, maltosa
berasal dari fermentasi gandum yang bisa ditemukan dalam bentuk sirop atau
kristal.
- Stevia.
Tumbuhan perdu asli dari Paraguay ini merupakan pemanis alami yang bisa
dijumpai dalam bentuk bubuk maupun cairan.
- Gula
kelapa. Seperti namanya, gula kelapa berasal dari sari kuncup bunga pohon
kelapa. Pemanis alami ini kaya akan kalium, magnesium zinc, zat besi, dan
rendah glukosa.
- Gula
kurma. Kurma yang manis dikeringkan, kemudian dihaluskan, jadilah gula
kurma. Selain manis, gula kurma mengandung berbagai vitamin, kalium, dan
zat besi.
- Ekstrak
jus buah. Temukan pemanis alami ekstrak jus buah di supermarket dengan berbagai
rasa dan label nutrisi.
- sirop
maple. Berasal dari gula pohon maple, sirop maple merupakan pemanis alami
yang kaya akan kalsium.
- Gula
Turbinado. Produk gula yang satu ini dibuat dengan cara memisahkan kristal
gula mentah pada mesin pemisah dan dibersihkan dengan uap sehingga
menghasilkan warna cokelat.
- Sucanat.
Mirip seperti turbinado, namun sucanat dibuat dengan tidak memisahkan gula
dan tetes selama proses pembuatannya.
- Xylitol.
Pemanis alami yang ditemukan pada buah dan beberapa sayuran. Xylitol
dibuat dalam bentuk kristal dan biasanya dikonsumsi penderita diabetes.
Itulah berbagai pemanis alami untuk makanan.
Beberapa mungkin terdengar asing bagi Anda. Namun tidak ada salahnya mencoba
pemanis alami tersebut demi menjaga berat badan dan kadar gula dalam darah.
Bahan Kimia sebagai Bahan Pemanis Makanan (Sweetener)
Bahan pemanis (sweetener) adalah bahan
tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa
manis pada produk pangan. Dulu orang mengenal sumber rasa manis alami dari gula
yang di buat dari tebu atau bit, aren, kelapa dan pemanis lain seperti madu dan
buah-buahan. Selain memberikan rasa manis ternyata gula adalah penyumbang
kalori yang baik karena mengandung gizi untuk tubuh manusia.
Ternyata gula menyebabkan berbagai masalah baru bagi
orang-orang tertentu, terutama mereka yang kelebihan kalori, kegemukan, menyebabkan
kerusakan pada gigi, dan sangat berbahaya bagi penderita diabetes. Keadaan ini memacu para ahli untuk
menemukan pengganti rasa manis setara dengan gula, tidak berkalori dan tidak
ada nilai gizinya sehingga aman dikomsumsi bagi mereka yang perlu diet.
Suatu produk makanan atau minuman yang menggunakan
pemanis buatan seharusnya mencantumkan jenis dan jumlah pemanis yang digunakan.
Penggunaan bahan pemanis harus mengacu Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Adapun jenis bahan tambah
pangan yang diizinkan seperti berikut.
Pengertian Sorbitol dan Apa Dampak yang Ditimbulkan?
Pemanis Alami (Natural Sweetener)
Pemanis Alami (Natural Sweetener), merupakan
pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun proses pembuatannya
secara sintetik maupun secara fermentasi. Adapun pemanis alami yang
diizinkan oleh pemerintah RI adalah sebagai berikut.
Sorbitol
Manitol
Isomalt/Isomaltitol
Glikosida Steviol (steviol glycosides)
Maltitol
Laktitol (Lactitol)
Silitol (Xylitol)
Eritritol (Erythritol)
Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
Pemanis Buatan (Artificial Sweetener), merupakan
pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak terdapat di
alam. Adapun pemanis alami yang diizinkan oleh pemerintah RI adalah sebagai
berikut.
Asesulfam-K (Acesulfame Potassium)
Aspartam (Aspartame)
Asam Siklamat (syclamic acid)
Klasium Siklamat (Calsium Syclamate)
Natrium Siklamat (Sodium Syclamate)
Klasium Sakarin (Calsium Saccharin)
Natrium Sakarin (Sodium Saccharin)
Kalium Sakarin (Potassium Saccharin)
Sukralosa (Sucralose)
Neotam (Neotame)
Demikian bahan kimia sebagai bahan pemanis
makanan atau minuman yang masih diizinkan oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Untuk postingan bahan kimia sebagai pemanis makanan atau minuman
yang dilarang di Indonesia akan dibahas pada postingan selanjutnya.
Pengertian Sorbitol dan Apa Dampak yang Ditimbulkan?
Menurut kamuskesehatan.com, pengertian
sorbitol adalah sebuah gula alkohol dengan 4 kalori per gram. Nama “sorbitol”
berasal dari Sorbus, nama ilmiah untuk sejenis genus dari tumbuh-tumbuhan.
Tumbuhan-tumbuhan bergenus sorbus inilah yang menghasilkan sorbitol.
Tumbuhan lain yang juga menghasilkan sorbitol adalah rumput laut dan
buah-buahan seperti plum. Selain dari bahan alam, sorbitol juga bisa dibuat
secara sintetis.
Sorbitol masuk
dalam kelas senyawa yang disebut poliol. Poliol adalah alkohol yang memiliki
beberapa ikatan hidroksil (-OH) dalam strukturnya. Molekul sorbitol terdiri
dari enam rantai atom karbon dengan satu hidroksil melekat pada setiap atom
karbon.
Sorbitol itu bisa
larut dalam air. Larutan sorbitol memiliki rasa manis dan tekstur mirip
sirup. Tingkat rasa manis sorbitol kira-kira setengah dari manis gula tebu.
Sorbitol dapat berfungsi sebagai sumber energi ketika dicerna, serta digunakan
sebagai pengganti gula dalam berbagai produk makanan (Bumbata).
Menurut Healthy_com, minuman yang mengandung
sorbitol dalam jumlah tinggi, terutama sorbitol buatan, bisa mengganggu sistem
pencernaan. Jenis minuman pertama mengandung sorbitol yang perlu diwaspadai
adalah sirup, obat batuk anak, soda dan jus buah dalam kemasan.
Sirup Bersobitol
Sirup yang dijual dipasaran ada berbagai macam rasa.
Untuk menimbulkan rasa manis pada sirup biasanya ditambhakan sorbitol. Sirup
bersorbitol yang dikonsumsi terlalu sering dapat menimbulkan kerusakan gastrointestinal.
Jika ada yang menjual sirup mengandung sorbitol janganlah terlalu sering
mengkonsumsinya walaupun belum ada larangan dari pemerintah Indonesia. Jika
“dikonsumsi secara wajar” tidak akan menimbulkan masalah.
Obat Anak Berbentuk Sirup
Anak anda menderita batuk? Jangan sembarangan
memberikan obat batuk pada anak anda, karena banyak obat batuk anak yang
beredar mengandung sorbitol. Tujuan penambahan sorbito pada obat batuk adalah
agar anak-anak mau minum obat batuk tersebut. Anak-anak akan suka dengan obat
batuk tersebut karena ada efek rasa manis yang ditimbulkan oleh sorbitol.
Sebelum membeli obat batuk untuk anak coba baca
terlebih dahulu kandungan yang ada di dalamnya. Jika mengandung sorbitol coba
cari obat batuk lain, gunakanlah secukupnya kalau terpaksa anda menggunakannya
(jika tidak ada obat batuk lain yang tidak mengandung sorbitol). Memang batuk
anak akan hilang tapi akan muncul efek lain dari obat batuk yang mengandung
sorbitol yaitu diare.
Minuman bersoda
Minuman bersoda juga dibuat dengan sorbitol dan bisa
menimbulkan diare, terutama pada anak-anak yang memiliki pencernaan sensitif.
Jus Buah Dalam Kemasan
Kebanyakan jus buah yang dijual di swalayan
mendapatkan tambahan sorbitol untuk meningkatkan rasa. Dan sama seperti minuman
bersorbitol lain, jus buah dalam kemasan juga dapat memicu masalah pada sistem
pencernaan terutama pada anak-anak.
Categories:
BIOLOGI#8